Senin, 06 Februari 2012

(Human Papiloma Virus) ?

Bagaimana cara penularan HPV ?
by Artikel Kedokteran
Bagaimana mendeteksi infeksi HPV ?

Tes HPV pada umumnya hanya digunakan untuk membantu mendeteksi kanker serviks. Tidak ada tes umum bagi laki-laki atau perempuan untuk memeriksa seseorang secara keseluruhan “status HPV,” juga tidak ada tes HPV untuk menemukan HPV pada alat kelamin atau di mulut atau tenggorokan. Tapi HPV biasanya hilang dengan sendirinya, tanpa menimbulkan masalah kesehatan. Ada tidaknya kelainan pada serviks akibat infeksi HPV dapat diketahui dengan pemeriksaan pap smear, namun pemeriksaan pap smear tidak dapat mengidentifikasi tipe spesifik HPV. Bila ingin mengidentifikasi tipe HPV, dapat diidentifikasi dengan pemeriksaan PCR (Polymerise chain reaction), tetapi bila hanya untuk mengetahui infeksi HPV onkogenik dapat dilakukan pemeriksaan HC (hybrid capture) atau test DNA HPV.

Bagaimana cara penularan HPV ?

Virus HPV 95% menular dengan hubungan seksual, 5% menular nonseksual yaitu menular kulit ke kulit, melalui kuku dan lain-lain. HPV ditularkan melalui kontak kelamin, yang paling sering melalui vagina dan anal seks. HPV dapat juga ditularkan pada saat oral seks dan alat kelamin kontak ke kelamin atau kulit ke kulit. HPV dapat ditularkan di antara pasangan berbeda jenis kelamin maupun pasangan gay, lesbian dan heteroseksual-bahkan ketika terinfeksi pasangan tersebut tidak memiliki tanda-tanda atau gejala.

Seseorang bisa terkena HPV bahkan bertahun-tahun berlalu sejak dia kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Sebagian besar orang yang terkena virus HPV tidak menyadari mereka ter-infeksi atau mereka menularkan virus pada pasangannya. Hal ini juga memungkin seseorang dapat terinfeksi pada lebih dari satu jenis HPV. Sangat jarang terjadi , seorang wanita hamil yang terkena infeksi HPV dapat menularkan HPV kepada bayinya selama persalinan. Dalam kasus ini, anak dapat menderita penyakit yang disebut Respiratory Juvenile Onset Recurrent Respiratory Papillomatosis (JORRP).

SEL DARAH PUTIH

Sel darah putih
by Artikel Kedokteran
Pada uraian berikut ini akan dijelaskan masing-masing sel darah putih, baik yang termasuk granulosit maupun agranulosit.

a) Eosinofil
Eosinofil berjumlah sekitar 2-4% dari jumlah leukosit. Eosinofil tampak berwarna merah pada pewarnaan MGG.
b) Basofil
Basofil berjumlah sekitar 0,5-1% dari jumlah leukosit. Basofil merupakan leukosit yang memiliki kemampuan untuk berikatan dengan zat warna base. Basofil mengandung heparin dan histamin. Heparin merupakan zat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya pembekuan di dalam pernbuluh darah. Adanya kandungan histamin pada basofil menyebabkan basofil tampak berwarna biru pada pewarnaan MGG karena histamin bersifat base.
c) Neutrofil
Neutrofil merupakan set yang paling banyak di antara sel-sel lainnya, yaitu sekitar 60–70% dari jumlah leukosit. Pada scat terjadinya infeksi, misalnya infeksi oleh bakteri, jumlah neutrofil dapat meningkat. Peristiwa peningkatan jumlah neutrofil disebut leukositas. Neutrofil tampak netral pada pewarnaan MGG.
d) Monosit
Monosit merupakan sel-sel leukosit yang bersifat fagosit. Monosit berukuran paling besar dibanding sel-sel leukosit lainnya. Inti sel monosit biasanya tampak seperti kacang merah karena rnerriliki bagian yang melekuk. Monosit biasanya bersifat aktif yang dapat bergerak berputar dalam aliran darah pada kecepatan tinggi. Monosit termasuk salah saw bagian Mat pertahanan tubuh untuk melawan kuman, seperti kuman penyebab TBC, tifus, dan malaria.
e) Limfosit
Limfosit merupakan sel-sel leukosit kedua terbanyak setelah neutrofil, yaitu sekitar 20-25% dari jumlah leukosit. Limfosit dapat dibedakan menjadi limfosit T (limfosit tirnus) clan limfosit B. Limfosit T berfungsi untuk menghancurkan sel-sel yang terserang virus, sedangkan limfosit B berfungsi dalam pembentukan antibodi. Limfosit dibentuk di dalam limpa. Dengan bertambahnya usia, jumlah limfosit menurun.