Minggu, 23 Juni 2013

AKIBAT SALAH PARKIR


Hemoglobin (Hb)

HEMOGLOBIN (Metode Cyanmeth)

Metode
Metode yang digunakan adalah metode sianmethaemoglobin (hemoglobin sianida) atau fotometer.
Prinsip
Hemoglobin dioksidasi oleh kalium ferrosianida menjadi methaemoglobin yang kemudian bereaksi dengan kalium sianida membentuk sianmethaemoglobin yang berwarna merah. Absorbansi larutan diukur pada panjang gelombang 540 nm. Larutan Drabkin’s yang dipakai pada cara ini mengubah hemoglobin menjadi sianmethaemoglobin yang akan diukur menggunakan fotometer.
 Alat dan Reagensia
Alat
1.      Torniquet
2.      Kapas alkohol 70%
3.      Spuit
4.      Plester
5.      Tabung vacutainer dengan antikoagulan EDTA
6.      Tabung reaksi 12 cm dan rak tabung
7.       Pipet volume 5,0 mL
8.      Ball filer
9.      Mikropipet 20 μl
10.  Tip kuning
11.  Fotometer
Reagensia
                                             1.      Reagensia yang digunakan dalam penelitian ini adalah Larutan Drabkin’s

 Cara Kerja
            Pemeriksaan Kadar Hemoglobin
Langkah-langkah yang digunakan untuk pemeriksaan kadar hemoglobin, yaitu :
1.   Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.   Siapkan tabung reaksi 12 cm untuk pemeriksaan.
3.   Pipet 5.0 mL Larutan Drabkin’s kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi.
4.   Pipet darah dengan menggunakan mikropipet sebanyak 20 µl sebelah ujung luar pipet dibersihkan lalu darah itu dimasukkan ke dalam tabung dengan membilasnya beberapa kali.
5.   Campurlah isi tabung dengan membaliknya beberapa kali. Tindakan ini juga akan dapat melakukan perubahan dari hemoglobin menjadi sianmethaemoglobin.
6.   Inkubasi pada suhu kamar selama ± 5 menit.
7. Periksa kadar hemoglobin menggunakan fotometer pada gelombang 540 nm dengan faktor 27.920, sebagai blanko digunakan Larutan Drabkin’s.
8.   Catat hasil pemeriksaan kadar hemoglobin.


Kamis, 13 Juni 2013

HITUNG TROMBOSIT

MENGHITUNG TROMBOSIT

Pengertian
Menghitung jumlah trombosit pada sampel darah pasien
Tujuan
Untuk mengetahui jumlah trombosit pada sampel darah pasien
Prinsip
Specimen berisi elemen sel seperti trombosit diencerkan dengan larutan Rees Ecker yang tidak melisiskan trombosit.
Specimen
Darah vena atau kapiler dengan antikoagulan EDTA dan heparin
Persiapan alat dan reagensia
1.     Mikroskop
2.     Hemocytometer
- Pipet Thoma Eritrosit
- selang penghisap
3.     Larutan Rees Ecker
4.     Kamar hitung
5.     Tissue
Tahap Kerja / Prosedur kerja
A. Mengisi Pipet Thoma Eritrosit
1.      Menghomogenkan darah.
2.      Mencampur darah pelan-pelan dengan memutar dan pipet harus kering dan bersih.
3.      Meletakkan beberapa millimeter larutan pengencer pada tabung.
4.      Dengan pipet Eritrosit, darah dihisap sampai tanda 0,5 tepat (ditepatkan dengan menghapus ujung pipet dengan tissue).
5.      Dengan hati-hati pindahkan ujung pipet ke dalam larutan Rees Ecker, hisap pelan-pelan ke dalam pipet Eritrosit sampai tanda 101 (jangan sampai ada gelembung udara dalam pipet).
6.      Kocok selama dengan jari-jari kemudian letakkan horizontal.
B.  Mengisi kamar hitung
1.      Menyiapkan kamar hitung bersih dan kering.
2.      Pindahkan pipet dari pengocok, buang 4-5 tetes cairan pengencer.
3.      Masukkan dalam kamar hitung dengan cara menyentuhkan ujung pipet pada antara kaca penutup dan kamar hitung.
4.      Mendiamkan kamar hitung pada petridish basah yang di beri kapas.
5.      Menghitung trombosit dimikroskop dengan perbesaran 40x pada 4 kamar hitung leukosit. Kemudian hasilnya dikalikan 500.
6.      Menghitung trombosit dimikroskop dengan perbesaran 40x pada 5 kotak hitung eritrosit. Kemudian hasilnya dikalikan 10.000.
Tahap terminasi
1.   Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
2.   Cuci tangan
Nilai normal
150.000 – 400.000 /mm3


Kamis, 06 Juni 2013

HITUNG JUMLAH ERITROSIT

MENGHITUNG JUMLAH ERITROSIT
Pengertian
Menghitung jumlah eritrosit pada sampel darah pasien
Tujuan
Untuk mengetahui jumlah trombosit pada sampel darah pasien
Prinsip
Darah diencerkan dalam pipet eritrosit, kemudian dimasukkan kamar hitung dalam volume tertentu dengan menggunakan factor konversi jumlah eritrosit per uL darah dapat diperhitungkan
Specimen
Darah vena
Persiapan alat dan reagensia
1.     Hayem
2.     Haemocitometer set
Tahap Kerja / Prosedur kerja
A.    Mengisi Pipet Thoma Eritrosit
1.      Menghomogenkan darah.
2.      Mencampur darah pelan-pelan dengan memutar dan pipet harus kering dan bersih.
3.      Meletakkan beberapa millimeter larutan pengencer pada tabung.
4.      Dengan pipet Eritrosit, darah dihisap sampai tanda 0,5 tepat (ditepatkan dengan menghapus ujung pipet dengan tissue).
5.      Dengan hati-hati pindahkan ujung pipet ke dalam larutan pengencer, hisap pelan-pelan ke dalam pipet Eritrosit sampai tanda 101 (jangan sampai ada gelembung udara dalam pipet).
6.      Kocok selama dengan jari-jari kemudian letakkan horizontal.
B.     Mengisi kamar hitung
1.      Menyiapkan kamar hitung bersih dan kering.
2.      Pindahkan pipet dari pengocok, buang 4-5 tetes cairan pengencer.
3.      Masukkan dalam kamar hitung dengan cara menyentuhkan ujung pipet pada antara kaca penutup dan kamar hitung.
4.      Mendiamkan kamar hitung pada petridish basah yang di beri kapas.
5.      Menghitung eritrosit dimikroskop dengan perbesaran 40x
6.      Eritrosit dihitung di di 5 kotak sedang pada keempat sudut dan di tengah tengah bidang



Tahap terminasi


1.   Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
2.   Cuci tangan
Nilai normal
Laki – laki     : 4.5 – 5.5 juta/mm3
Perempuan    : 4.0 – 5.0 juta/mm3
PERHITUNGAN
Perhitungan jumlah eritrosit
   Pengenceran dalam pipet = 200x
   Luas bidang kecil 1/400 mm2
Tinggi kamar hitung dalam 5 x 16 bidang kecil, sehingga
Jumlah luas 80x 1/400 mm2 = 1/5mm2
   Faktor perkalian = 5x10x200 = 10000
  Jadi jumlah eritrosit = N x 10.000
                                  = ……/mm3


Minggu, 28 April 2013

LED (Laju Endap Darah)


PEMERIKSAAN LED
(Laju Endap Darah)

Pengertian
Kecepatan pengendapan eritrosit yang diukur dalam tinggi kolom plasma dalam mm pada waktu tertentu.
Tujuan
Untuk mengetahui nilai LED pada pasien
Prinsip
Darah yang telah dicampur dengan antikoagulan, kemudian dimasukkan dalam tabung LED dan vertical, maka tampak eritrosit yang mengendap dan plasma diatasnya.
Specimen
Darah vena atau kapiler dengan antikoagulan EDTA
Persiapan alat dan reagensia
1.    Pipet Westergren
2.    Rak LED
3.    Antikoagulan EDTA
4.    NaCl 0,9 %
5.    Tabung LED
Tahap Kerja / Prosedur kerja
1.      Mempersiapkan semua alat yang diperlukan.
2.      Memipet PZ dengan perbandingan 1 volume PZ : 4 volume darah. Taruh dalam tabung LED.
3.      Menghomogenkan darah kemudian menghisap darah dengan pipet Westergren sampai tanda 0.
4.      Dengan jari telunjuk, tekan ujung tabung dan letakkan pada rak Westergren.
5.     Letak harus tegak lurus, sebab darah akan keluar dengan cepat bila tida tegak lurus.
6.      Baca tinggi kolom plasma setelah 1 jam, kemudian setelah jam ke-2.
Tahap terminasi
1.        Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
2.        Cuci tangan
Nilai normal
-            Laki-laki : 0 – 15 per jam
-            Wanita    : 0 – 20 perjam
-            Anak       : 0 – 10 per jam
Catatan tambahan
Fase dalam LED
      1.      Fase Agregasi
      Terjadi rouleaux
      2.      Fase Pengendapan maksimal
      Terjadi pengendapan eritrosit dalam kecepatan konstan
      3.      Fase pemadatan
      Terjadi pemadatan yang sangat pelan

Yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan LED
     1.      Antikoagulan + darah harus dicampur dengan baik
     2.      Darah tidak boleh lisis
     3.      Tabung / pipet westergreen dalam keadaan tegak lurus
     4.      Kolom darah tidak boleh ada gelembung

Arti Klinis Pemeriksaan LED
     1.      Untuk membantu diagnose adanya penyakit akut
     2.      Untuk mengetahui perjalanan penyakit
     3.      Untuk Differensial diagnostic

LED Meningkat pada keadaan:
     A.    Fisiologis (menstruasi, masa kehamilan, olahraga berlebih, obat    dll)
      B.     Patologis ( RF, Tumor, TBC fase aktif, trauma pembedahan)