Minggu, 28 April 2013

LED (Laju Endap Darah)


PEMERIKSAAN LED
(Laju Endap Darah)

Pengertian
Kecepatan pengendapan eritrosit yang diukur dalam tinggi kolom plasma dalam mm pada waktu tertentu.
Tujuan
Untuk mengetahui nilai LED pada pasien
Prinsip
Darah yang telah dicampur dengan antikoagulan, kemudian dimasukkan dalam tabung LED dan vertical, maka tampak eritrosit yang mengendap dan plasma diatasnya.
Specimen
Darah vena atau kapiler dengan antikoagulan EDTA
Persiapan alat dan reagensia
1.    Pipet Westergren
2.    Rak LED
3.    Antikoagulan EDTA
4.    NaCl 0,9 %
5.    Tabung LED
Tahap Kerja / Prosedur kerja
1.      Mempersiapkan semua alat yang diperlukan.
2.      Memipet PZ dengan perbandingan 1 volume PZ : 4 volume darah. Taruh dalam tabung LED.
3.      Menghomogenkan darah kemudian menghisap darah dengan pipet Westergren sampai tanda 0.
4.      Dengan jari telunjuk, tekan ujung tabung dan letakkan pada rak Westergren.
5.     Letak harus tegak lurus, sebab darah akan keluar dengan cepat bila tida tegak lurus.
6.      Baca tinggi kolom plasma setelah 1 jam, kemudian setelah jam ke-2.
Tahap terminasi
1.        Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
2.        Cuci tangan
Nilai normal
-            Laki-laki : 0 – 15 per jam
-            Wanita    : 0 – 20 perjam
-            Anak       : 0 – 10 per jam
Catatan tambahan
Fase dalam LED
      1.      Fase Agregasi
      Terjadi rouleaux
      2.      Fase Pengendapan maksimal
      Terjadi pengendapan eritrosit dalam kecepatan konstan
      3.      Fase pemadatan
      Terjadi pemadatan yang sangat pelan

Yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan LED
     1.      Antikoagulan + darah harus dicampur dengan baik
     2.      Darah tidak boleh lisis
     3.      Tabung / pipet westergreen dalam keadaan tegak lurus
     4.      Kolom darah tidak boleh ada gelembung

Arti Klinis Pemeriksaan LED
     1.      Untuk membantu diagnose adanya penyakit akut
     2.      Untuk mengetahui perjalanan penyakit
     3.      Untuk Differensial diagnostic

LED Meningkat pada keadaan:
     A.    Fisiologis (menstruasi, masa kehamilan, olahraga berlebih, obat    dll)
      B.     Patologis ( RF, Tumor, TBC fase aktif, trauma pembedahan)