Selasa, 20 September 2011

materi kimia klinik urine


URINALISIS

Urinalisis adalah analisa fisik, kimia dan mikroskopik terhadap urine. uji urine rutin di lakukan pertama pertama kali pada tahun 1821. Sampai saat ini, urine diperiksa secara manual terhadap berbagai kandungannya, tetapi saat ini digunakan berbagai strip reagen untuk melakukan skrining kimia dengan cepat.
Urinalisis berguna untuk mendiagnosa penyakit ginjal atau infeksi saluran kemih, dan untuk mendeteksi adanya penyakit metabolik yang tidak berhubungan dengan ginjal. Berbagai uji urinealisis rutin dilakukan seperti warna, tampilan dan bau urine diperiksa, serta pH, protein, keton, glukosa dan bilirubin diperiksa secara strip reagen. Berat jenis diukur dengan urineometer, dan pemeriksaan mikroskopik sedimen urine dilakukan untuk mendeteksi eritrosit, leukosit,epitel,Kristal dan bakteri.

A.    Test Carik Celup
a.       Tujuan
Untuk mempersingkat waktu pemeriksaan urine lengkap baik secara makroskopi maupun kimia
b.      Prinsip
Urine yang disrap oleh kertas dan bercampur oleh kertas reagen pada kertas carik celup akan berubah warna sesuai dengan keadaan urine yang sebenarnya.
c.       Alat
-          Kertas carik celup
-          tissu
d.      Sampel
-          urine
e.       prosedur
-          menghomogenkan urine, lalu tuang urine dalam tabung reaksi ± 10 ml
-          mencelupkan kertas carik celup kedalam tabung
-          mentiriskan kertas cari celup ke tissue
-          melihat perubahan warna yang terjadi
-          mencocokkan dengan perubahan warna pada botol carik celup

B.   PEMERIKSAAN MAKROSKOPI

1.      Warna Urine
Warna urine ditentukan oleh besarnya diuresis. Makin besar dieresis, makin muda warna urine itu. Biasanya warna normal urine berkisar antara kuning muda dan kuning tua. Warna itu disebabkan oleh beberapa macam zat warna, terutama urochrom dan urobilin.
Jika didapat warna abnormal disebabkan oleh zat warna yang dalam keadaan normalpun ada, tetapi sekarang ada dalam jumlah besar. Kemungkinan adanya zat warna abnormal, berupa hasil metabolism abnormal, tetapi mungkin jugaberasal dari suatu jenis makanan atau obat-obatan. Beberapa keadaan warna urine mungkin baru berubah setelah dibiarkan.

a.       Tujuan       :
Untuk mengetahui kelainan klinik dengan menentukan warna urine
b.      Prinsip       :
Warna urine ditentukan oleh besarnya diuresis, maka besar dieresis makin muda warna urine tersebut. Warna urine disebabkan oleh urochrome.
c.       Alat           :
-          Tabung reaksi
-          Rak tabung
d.      Sampel      :
-          Urine
e.       Prosedur    :          
-          Mengisi tabung reaksi dengan 2/3 urine
-          Mengamati dalam sikap serong

2.      Kejernihan
Cara menguji kejernihan sama seperti menguji warna yaitu jernih, agak keruh, keruh atau sangat keruh. Tidak semua macam kekeruhan bersifat abnormal. Urine normalpun akan menjadi agak keruh jika dibiarkan atau didinginkan. Kekeruhan ringn disebut nubecula dan terjadi dari lender, sel-sel epitel dan leukosit yang lambat  laun mengendap.
Sebab-sebab urine keruh dari mula-mula:
·         Fosfat amorf dan karbonat dalam juml;ah besar. mungkin terjadi sesudah orang makan banyak.
·         Bakteri
·         Unsure sedimen dalam jumlah besar, seperti eritrosit, leukosit dan sel epitel.
·         Cylus dan lemak
·         Benda-benda koloid
Sebab –sebab urine keruh menjadi keruh setelah dibiarkan :
·         Nubecula
·         Urat-urat amorf
·         Fosfat amorf dan karbonat
·         Bakteri

a.       Tujuan       :
Untuk mengetahui kelainan klinik dengan menentukan kejernihan urine.


b.      Prinsip       :
Untuk menggambarkan rupa urine harus dilakukan secepatnya setelah urine dikeluarkan dengan cahaya tembus. Kejernihan urine dinyatan jernih atau keruh.
c.       Alat           :
-          Tabung reaksi
-          Rak tabung
d.      Sampel      :
Urine
e.       Prosedur    :
-          Mengisi tabung reaksi dengan 2/3 urine
-          Mengamati dalam sikap serong

3.      Bau
Bau urine yang normal disebabkan untuk sebagaian oleh asam-asam organic yang mudah menguap. Bau yang berlainan dari yang normal.

a.       Tujuan       :
Untuk mengetahui kelainan klinik dengan menentukan bau urine
b.      Prinsip       :
Bau urine barasal dari sebagian oleh asam-asam organic yang mudah menguap
c.       Alat           :
-          Tabung reaksi
-          Rak tabung
d.      Sampel      :
-          Urine
e.       Prosedur    :
-          Mengisi tabung reaksi dengan 2/3 urine
-          Bau urine tersebut dengan indra pencium

4.      pH
pH tidak banyak berarti dalam pemeriksaan penyaring. Akan tetapi pada gangguan keseimbangan asam-basa penetapan itu memberi kesan tentang keadaan dalam tubuh, apalagi jika disertai penetapan jumlah asam yang diekskresikan dalam waktu tertentu, jumlah ion NH4.
Selain pada keadaan tadi pemeriksaan Ph urine segar dapat member petujnjuk kearah infeksi saluran kemih. Infeksi oleh E. coli biasanya menghasilkan urine asam, sedangkan infeksi oleh Proteus yang merombak ureum menjadi amoniak menyebabkan urine menjadi basa.

a.       Tujuan       :
Mengetahui petunjuk ke arah etiologi pada infeksi kencing

b.      Prinsip       :
Sepotong kertas isap terdapat 1 sampel 2 macam indicator, biasanya methyl red dan bromtimol blue. Perubahan warna kedua indicator bersama menyebabkan warna pada kertas yang mengandung indicator dalam keadaan kering berubah antara pH 5 dan pH 9 dari jingga melalui hijau sampai biru.
c.       Alat           :
-          Tabung reaksi
-          Indicator universal
d.      Sampel      :
-          Urine

e.       Prosedur    :
-          Mengisi tabung reaksi dengan 2/3 urine
-          Mencelupkan kertas indicator pada urine, kemudian mencocokkan dengan skala warna pembanding.
-                                                                                                                                                                                                                                                                                                          
5.       Berat jenis (BJ)